Kenapa kamu bisa sekejam itu?
Siapa yang mengajarimu untuk bertindak kejam begitu? Dulu kamu orang yang
lembut, orang yang perhatian sama aku, kemana-mana selalu ingin dekat denganku.
Lalu sekarang tiba-tiba kamu menjauh dariku, kamu nggak sesering dulu sms ke
aku, kamu udah nggak mau jalan-jalan dengan ku. Padahal jarak rumahmu ke kost
ku tidak jauh dan kamu sekarang punya banyak waktu. Tapi kenapa? Apa kamu jenuh
denganku? Ataukah hubungan ini sudah tak
penting bagimu?
Padahal kalau kamu tahu, sejak
awal kita bertemu dan sampai sekarang aku masih sayang kamu, setiap pikiranku
selalu penuh denganmu, dan aku selalu ingin berada di dekatmu. Dalam hatiku
hanya ada kamu dan perasaan sayangku tak pernah berubah sejak dulu.
Pernahkah kamu ingat? Setiap kamu
melakukan kesalahan, aku selalu memaafkanmu, baik itu kesalahan sepele atau
fatal sekalipun pintu maafku selalu terbuka untukmu. Aku terima semua
kekuranganmu, aku tutupi dengan kelebihanku. Aku kerjakan jurnalmu, project
webmu, bahkan tugas akhirmu. Saat kau kesusahan, aku selalu ada di dekatmu,
saat motormu sering mogok, aku masih setia disampingmu dan tak meninggalkanmu.
Saat kau bersedih aku selalu berusaha membuatmu tersenyum. Aku menjaga selalu
hatimu. Bagiku kau adalah segalanya dalam hidupku.
Tapi sepertinya semua yang aku
lakukan tidak berarti bagimu, kesetiaanku tak pernah kau hargai. Setiap yang
kamu lihat dalam diriku hanyalah kekuranganku. Aku tahu, aku tidak cantik, tidak
tinggi dan tidak menarik. Itulah kamu, hanya memandangku dari sebatas fisikku
saja, padahal dalam hatiku ada cinta yang sangat besar untukmu.
Dan yang paling mengenaskan hari
ini kamu bilang sudah nggak sayang lagi padaku. Akhirnya kamu jujur setelah sekian
lama menghindar dariku. Aku tahu, cinta itu tidak bisa di paksakan, walaupun
aku memaksa kamu untuk tetap denganku, tapi hatimu pasti sudah tak lagi
untukku. Dan itu lebih menyakitkan bagiku karena menjalani hubungan semu dimana
cinta darimu sudah tak ada lagi di dalamnya.
Akhirnya aku hanya ingin bilang
terimakasih sudah menemaniku selama ini, sudah mengisi hari-hariku. Aku tidak
pernah menyesal telah bertemu denganmu, yang aku sesali hanya kenapa kamu
dengan mudahnya bilang sudah nggak sayang lagi sama aku? Kenapa kamu harus
menyakitiku dengan cara meninggalkan aku? Padahal aku selalu dan selalu sayang
denganmu, aku setia padamu seperti seekor anjing yang setia kepada tuannya.
Tapi kenapa harus seperti ini balasan yang aku terima?
Doaku untukmu semoga kamu selalu
bahagia, semoga tetap sehat dan dipertemukan dengan orang yang sesuai
harapanmu.
0 komentar:
Posting Komentar