img.w2bsmly { height: auto !important; vertical-align: middle !important; width: auto !important; border:0px !important; }

blogger

Labels

Welcome

Welcome Pictures

Rabu, 15 April 2015

Jika Menjadi Kuat Adalah Satu-satunya Pilihan..

Status fb itu kubuat berdasarkan inspirasi dari alm. kak Olga Syahputra saat menasehati temannya yang sedang tersakiti dengan menggunakan perumpamaan "sakit saat dicubit". Dan ternyata orang pertama yang bilang itu ke alm. kak Olga adalah kakak Aditya Gumay. :)
Kalau dipikir-pikir memang benar sih perumpamaannya. Kalau memang tak ingin dicubit ya lepaskan. Sama seperti kita, kalau tidak ingin disakiti terus menerus ya menjauhlah dari orang yang menyakiti kita. Terkadang kita sebagai wanita yang 'membiarkan' keadaan itu berlarut-larut karena mungkin 'terlanjur sayang'. Tapi sesungguhnya itu tak akan bisa dijadikan alasan untuk bertahan. Alasan 'terlanjur sayang' hanyalah pembelaan dari diri kita karena kita tak mampu melakukan apa-apa. Tapi percayalah jika memang wanita bisa bertindak tangguh dan mampu tegas agar tak lagi mau disakiti, hal itu merupakan tindakan yang terbaik. Jangan mau dianggap lemah, dianggap tak bisa berbuat apa-apa, dianggap sebagai makhluk yang tak berdaya. 

Memang kodrat kita sebagai wanita adalah dibawah laki-laki, kita harus patuh dan menurut perintah suami (perintah yang baik tentunya). Namun, kita juga jangan mau dianggap sebagai makhluk rendah. Tanpa kita, para lelaki juga pasti kalang kabut kok. Kita (wanita) adalah makhluk yang indah, kita seharusnya disayangi, dihormati, dihargai bukan disakiti. Apabila kita sudah tahu disakiti, jangan malah 'menikmati' keadaan itu. Kita harus mampu secara tegas mengatakan "Tidak, jangan sakiti aku!". 
Sebenarnya aku sendiri pun sedang berjuang untuk diriku sendiri, aku selalu menanamkan dalam hati bahwa aku adalah orang yang kuat! Tidak peduli sesakit atau sesulit apapun keadaannya aku akan terus meneriakkan kata semangat dalam hatiku. Jika bukan aku sendiri yang memotivasi diriku, lalu siapa lagi? Kebanyakan orang selalu minta dimotivasi atau dinasehati orang lain dulu baru ia bersemangat. Tapi mulai sekarang, jangan begitu lagi. Ayo kita harus bisa menjadi wanita mandiri, dengan atau tidak adanya orang lain kita harus tetap kuat dan bersemangat. Go Go Go semangat!! 
Aku share ini bukan untuk menunjukkan aku adalah orang yang kuat dan tegar. Pasti masih ada sisi lemah dalam diriku, setiap orang pasti mempunyai kelemahan dan aku percaya itu. Saya, anda dan semuanya. Namun aku share ini untuk mengajak semua wanita agar jangan mau disakiti lagi oleh siapapun. Jika memang kalian ingin menangis, silahkan menangis tapi harus janji besok jadi wanita yang lebih kuat lagi. Aku selalu bilang seperti itu pada diriku sendiri. Aku selalu berusaha bersemangat, berusaha, berusaha dan terus berusaha menjadi wanita yang tangguh. Aku tak mau lagi disakiti oleh siapapun, jika ada yang menyakiti, aku sudah tau langkah apa yang harus aku ambil. Menjauh dan doakan orang yang menyakiti agar diberikan hidayah oleh Yang Maha Kuasa. Menurutku hal terpenting yang membuat kita mampu menjalani hidup adalah "semangat". Dosenku pernah berkata, saat bangun tidur setelah membaca doa, maka lihatlah kaca dan berkatalah "Today, I must be a champion!" (hari ini saya harus menjadi pemenang). Kata 'pemenang' disini diartikan secara umum menjadi pemenang untuk diri sendiri. Bagi yang masih sekolah ya harus belajar giat, bagi yang sudah bekerja harus menyelesaikan pekerjaannya sebaik mungkin. Selama kuliah aku selalu mengucapkan itu dan terbukti kuliah ku selesai tepat waktu serta mampu mendapatkan IPK tinggi dengan predikat "terpuji". Intinya kita harus bisa memotivasi diri kita sendiri, carilah kata-kata yang membuat kita bersemangat menjalani hidup, dan ucapkan kata-kata motivasi itu berkali-kali dalam hati maupun secara lisan. 
Tetap bersemangat kawan-kawan dan jangan pernah menyerah..!! Boleh menangis, boleh bersedih, tapi janji besok harus jadi lebih kuat lagi.. Go Go Go Semangat!!



0 komentar:

Posting Komentar

Cari Informasi di Wikipedia

Hasil penelusuran