Yeah,
ini berarti cinta itu seringkali di identikkan dengan pengorbanan. Dan untukku
tidak terhitung lagi berapa pengorbanan yang sudah ku lakukan, betapa seringnya
aku berbesar hati untuk memaafkan setiap kesalahan dan mencoba memahami
kesibukan yang dijalaninya. Terkadang aku pikir apakah hal itu masih kurang
untuk membuktikan cintaku? Selama ini aku juga tidak menuntut materi lebih
seperti gadis-gadis lainnya, aku tak pernah minta dibelikan ini itu karena aku
memang butuh cinta bukan uang. Lalu sekarang apakah aku salah apabila aku hanya
menuntut perhatian? Ya, sejenak saja perhatian di sela-sela kesibukan yang
selama ini kamu jadikan alasan. Aku selalu menunggu mu pulang dan sampai detik ini tidak satu haripun aku lalui tanpa memikirkanmu.
Love is a hurt things..!!
Sebenarnya
dari awal aku tahu ini akan terjadi, dengan intensitas pertemuan yang berkurang
dan selalu ‘kesibukan’ sebagai alasan, kamu makin jarang bahkan hampir tidak
pernah memberi perhatian walaupun hanya sekedar mengirim sms untuk mengucapkan
selamat pagi atau selamat malam. Terkadang aku hampir seperti orang bodoh
memandangi handphone seharian demi berharap kamu mengirimiku pesan.
Kenyataannya tidak satupun ada sms darimu. Sepertinya hubungan ini seperti
sebuah keterpaksaan, ya aku tahu sesuatu yang dipaksakan itu tidak akan pernah
berakhir bahagia. Mungkin hanya indah pada awalnya namun akhirnya menderita.
Namun apa dayaku cinta ini telah mengikat perasaanku sehingga aku hanya ingin
mencintai dia seorang, ya hanya “dia”. Tapi sayangnya yang ku cinta tak
membalas perasaanku, dia hanya memandangku sejenak lalu melangkah pergi. Sangat
menyedihkan.
Sebenarnya
aku ini siapa? Aku selalu bertanya dalam hati kecilku, bukankah aku manusia
yang juga berhak bahagia? Aku bukan patung tapi aku manusia yang mempunyai hati
untuk dicintai. Namun apa daya, semua jeritanku hanyalah angin lalu baginya.
Lalu bagaimana dengan janji? Apa itu juga Cuma omong kosong untuk menarik
simpatiku? Bukankah janji itu hutang? Kalau memang tidak bisa ditepati didunia
fana ini, aku akan menagihnya di akherat sana. Allah pun pasti tahu.
Alarmku
berbunyi, tepat pukul tiga pagi. Segera ku ambil wudhu dan melakukan sholat
sepertiga malam. Tak lupa selesai sholat aku selalu mendoakan semoga kau
baik-baik saja disana, tak perduli nantinya akan ada seseorang lagi dihatimu atau
ada masalah lain yang menghadang, aku tetap khusyuk mendoakan asalkan kau
bahagia. Aku tak pernah mengharapkan balasan dari manusia, karena aku hanya
mengharap Allah yang akan membalas semua keikhlasan dan pengorbananku selama
ini. Semoga akan ada kebahagiaan yang menantiku di depan sana.
0 komentar:
Posting Komentar