img.w2bsmly { height: auto !important; vertical-align: middle !important; width: auto !important; border:0px !important; }

blogger

Labels

Welcome

Welcome Pictures

Minggu, 03 November 2013

Ketika arti pertemanan mulai dilupakan..



Aku menulis ini bukan atas dasar aku marah, justru aku tengah merasa berbahagia dengan keadaanku sekarang. Kali ini aku akan menceritakan kisah pertemananku saat masih duduk di bangku kuliah, masalah pasti tetap ada tapi semua bisa kami lalui, namun hari ini semua tampak berbeda.
Kami berjumlah Sembilan orang, kami terbentuk secara tidak sengaja saat kampus mengadakan acara BPS. Apa itu BPS? BPS adalah singkatan dari Bakti Pustaka, kegiatan ini mewajibkan seluruh mahasiswa dari tiap prodi untuk ikut serta berpatisipasi. Sayangnya, acara ini kurang begitu terorganisir yang membuat aku dan teman-temanku menentang keras acara ini diadakan.
Walaupun masih maba, kami mempunyai sikap untuk menolak hadir dalam acara ini, sehingga panitia yang ada (yaitu kakak kelas kami)  menjadi panik karena takut acara BPS yang diadakannya tidak bisa berjalan sesuai harapan. Awalnya hampir seluruh mahasiswa angkatan 2009 prodi ku menolak, namun karena adanya Gertakan dari  “yang dituakan” yaitu Manohara (kakak kelas angkatan 2006) maka satu persatu temanku pun menurut dan ikut acara tersebut. Namun, gertakan itu tak membuat aku dan delapan temanku bergeming kemudian menurut, kami malah mengajak dosen-dosen untuk ikut serta memboikot acara tersebut, sampai-sampai suasana diruang dosen menjadi panas.
Sekeras apapun kami berusaha, tapi nyatanya acara BPS tetep diadakan dan salah satu temanku ikut dalam acara tersebut, menyisakan aku dan tujuh orang temanku. Setelah acara tersebut selesai, nampaknya terjadi gap (kesenjangan) yang amat terlihat antara anak yang ikut BPS dan yang tidak ikut. Sejumlah mahasiswa-mahasiswa dikelas pun menjadi kacau dan tak bisa membaur jadi satu. Rupanya kakak kelas berhasil meracuni pikiran teman-teman untuk membenci golongan anak yang tidak ikut BPS (yaitu aku dan teman-temanku).
Adanya perbedaan yang terlihat jelas awalnya membuatku tak nyaman dengan kelasku, namun teman-teman seperjuanganku telah berhasil menguatkan hatiku untuk dapat melaluinya. Kami sangat kompak kemana-mana selalu bersama, hingga akhirnya satu orang temanku selalu memilih untuk sendiri karena telah asyik dengan organisasinya. Jadilah tinggal kami berdelapan. Apapun yang bisa membuat tertawa kami selalu membahasnya, tentang apapun itu. Dalam hal akademik pun kami tidak kalah dengan golongan BPS, kami selalu meluangkan waktu untuk belajar bersama. Awal terbentuk kata Wargooss itu sendiri asal mulanya aku yang mencetuskan pertama kali karena  terinspirasi dari kata warta un**r, namun karena kami suka bergosip (hanya membuat lelucon gosip) karena itu aku memilih nama grup kami adalah wargooss yang berarti warta gosip. Memang aneh, tapi menurutku itu lucu dan nama itulah yang masih kami sandang hingga sekarang.
Akhir-akhir ini karena kesibukan masing-masing sepertinya aku mulai dilupakan, aku sih tak marah, hanya sedikit kecewa saja. Aku tak ingin marah pada siapapun juga. Aku sadar diri selama ini apa sumbangsih terhadap grup ini? Kurasa tak ada, jadi pantas-pantas saja apabila aku diperlakukan seperti ini. Sungguh aku tak apa.  

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Informasi di Wikipedia

Hasil penelusuran